javascript:mctmp(0);Musik yang digarap terkesan easy listening tapi memiliki kedalaman dalam komposisinya.
Mendengarkan alunan nomor-nomor Sukastic seolah terlempar kembali ke tahun 1970-an, dimana kala itu Chaserio –salah satunya digawangi Chandra Darusman, memiliki warna yang hampir sama dengan grup ini. Bukan membandingkan dua generasi grup musik ini yang tentunya memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Baik Chaserio maupun Sukatic, sama-sama membawakan musik dari hati. Kemudian memperdengarkan manisnya musik pop yang ditingkahi nuansa jazz yang mengelus telinga. Sukastic hadir pada masa paceklik komposisi berkualitas tapi tak melupakan pasar musik Indonesia. Sukastic sudah merekam nomor-nomor, seperti ‘Inginku Anganku’, ‘Cerita Hari Ini’, ‘Dewiku’, ‘Iri’, ‘Nuansa Hati’, ‘Inginkanmu’, dalam sebuah mini album.
Sukastic adalah band dengan format musik akustik yang berdiri di Yogyakarta pada pertengahan 2006. Meskipun setiap personil memiliki dasar bermusik, latar belakang dan pengetahuan yang berbeda-beda. Toh hal itu tak menjadi penghalang untuk melebur dalam satu persepsi bermusik dan berkarya. Malahan dapat menjadi nilai positif yang memperkaya ide, kreativitas, inovasi dan improvisasi dalam bermusik. Satu persamaan yang mereka miliki adalah kesukaan pada musik akustik yang menyatukan Sukastic.
Sukastic, adalah:
Diwa Hutomo - vocal
Berny Hanteriska - flute, blockflutes, tin whistle
Cahyo Setyohadi - guitar, violin
Damar Sandibrata - guitar
Dibya Imam Prasetya - bass
Bevy Hanteriska - percussions, oboe
Nikko Yuvi Ade - drums